5 Faktor penyebab tidak lulus UP PPG dalam jabatan dan prajabatan 2019 ristekdikti

5 FAKTOR PENYEBAB TIDAK LULUS UP UKM PPG 2019

 

Apa sih faktor penyebab tidak lulus UP UKM PPG ?

Ada beberapa faktor penyebab ketidaklulusan bapak ibu dalam mengikuti program PPG, selain karena pola pendidikan yang begitu padat akan materi yang harus dipelajari setiap hari sehingga menguras banyak tenaga, pemikiran dan materi, juga ada faktor lain.

Berikut penulis telah merangkum 5 faktor penyebab tidak lulus UP UKM PPG ;

1. LEVEL SOAL

Jika anda telah mengikuti pre test PPG, tes UKG atau tes CPNS / CASN, maka dalam tes UP UKM PPG tingkat kesukaran soalnya ditingkatkan satu sampai dua level, jadi anda bisa membayangkan bagaimana sulitnya menjawab soal-soal tersebut.

Baca Juga : DOWNLOAD SOAL UP UKMPPG TAHUN 2018

2. WAKTUNYA SEMPIT

Selain level soal yang lebih tinggi, faktor durasi waktu yang diberikan dalam menjawab soal UP sangat terbatas, sebagai perbandingan UTN 2016 terdapat 100 soal yang muncul dan dikerjakan dalam waktu 120 menit.

Namun karena banyaknya keluhan dari peserta yang telah mengikuti UTN, maka dalam tes UP UKM PPG sedikit ada kelonggaran, diberikan waktu selama 180 menit untuk mengerjakan sebanyak 104 soal.

Namun dalam waktu 180 menit tersebut masih banyak peserta yang mengeluhkan persoalan waktunya, masih banyak peserta yang belum menjawab seluruh soal dan waktu yang diberikan telah habis. Pengalaman penulis yang telah lulus pada tes UP UKM PPG yang dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2018 waktu tersebut terasa cukup, seluruh soal telah dikerjakan dan masih menyisakan waktu sekitar 5 menit.

Itutpun otak harus berpikir full time, jangan ada waktu untuk bersantai agar waktu yang diberikan dapat dimaksimalkan.

3. BELUM MAHIR OPERASIKAN KOMPUTER

Mungkin bagi sebagian pembaca telah mahir mengoperasikan komputer, hal tersebut tak akan menjadi masalah bagi anda. 

Namun yang menjadi masalah adalah peserta yang sudah berumur dan tidak mahir mengoperasikan komputer, mulai sekarang harus belajar, utamanya menggerakkan mouse, karena dalam pengoperasiannya lebih banyak menggunakan mouse.

4. MENGAJAR KELAS RENDAH BAGI GURU SD

Hal ini terbukti menjadi tantangan tersendiri, saya memiliki teman yang sangat kesulitan dalam menjawab soal matematika, karena kebiasaan teman saya mengajar hanya penjumlahan dan pengurangan di kelas satu untuk matematika, begitupula dengan mata pelajaran yang lainnya, padahal soal UP UKM PPG tidak memisahkan soal untuk guru yang mengajar kelas rendah dengan kelas tinggi.

Baca Juga : 7 Tips lulus UP UKM PPG 2019 tanpa remedial

Menghitung volume bangun ruang, mencari FPB dan KPK dalam bentuk soal cerita, peluang, statistik dll, keseluruhan materi tersebut tidak terdapat di kelas rendah.

Berbeda dengan guru kelas tinggi yang memang telah mengajarkan materi tersebut di kelasnya masing-masing, hanya perlu belajar sedikit untuk menyesuaikan tingkat kerumitan soal untuk tes UP.

5. TERLALU FOKUS DENGAN MATERI LOKAKARYA

Kegiatan PPG terdiri dari kegiatan lokakarya atau tatap muka, kegiatan ini terdiri atas dua siklus, dalam lokakarya ini membahasa tentang pembuatan perangkat pembelajaran kurikulum 2013, bagi guru SD siklus pertama digunakan untuk membuat perangkat pembelajaran kelas rendah dan siklus ke dua untuk pembuatan perangkat pembelajaran kelas tinggi.

Perhatian dan fokus peserta akan dikerahkan sepenuhnya untuk kegiatan tersebut, karena padatnya jadwal perkuliahan sejak pagi hingga sore hari, dan tugas-tugas yang diberikan oleh instruktur yang harus diselesaikan tepat waktu, membuat peserta akan teralihkan perhatiannya dan lup untuk belajar materi yang berkaitan dengan tes UP UKM PPG.

Baca juga : Bagaimana jika tidak lulus PPG ?

Demikianlah faktor penyebab sehingga banyak peserta yang tidak dapat lulus dalam tahap akhir PPG yaitu UP UKM PPG.

Semoga dengan mengetahui lebih awal, agar anda dapat mempersiapkan diri lebih dini untuk mengatasi hal tersebut. semoga artikel ini bermanfaat dan semoga anda sukses selalu. amin

Rekomendasi untuk dibaca bagi pendidik : 6 Hal penting ! justru tidak diajarkan di sekolah

Bagikan Artikel ini