Responsive

Pengertian, Perbedaan, Karakteristik Pendidikan Formal, Non Formal dan In Formal


Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pada BAB VI Pasal 13 Ayat 1 dijelaskan bahwa Pendidikan terdiri atas pendidikan Formal, Non Formal dan Informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya

Olehnya itu, memang ke tiga ranah pendidikan ini tidak dapat berjalan sendiri-sendiri karena memiliki keterkaitan yang erat dan saling mendukung menurut UU SISDIKNAS di atas
Apa perbedaan ketiganya? Untuk melihat perbedaannya, mari melihat penjelasannya berikut ini:

1. Pendidikan Formal


Pendidikan Formal adalah pendidikan yang diselenggaran di sekolah-sekolah pada umumnya yang memiliki struktur dan kurikulum yang jelas dalam proses pendidikannya


Dalam UU SISDIKNAS No 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 14 Ayat 1 disebutkan bahwa jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
Jalur pendidikan formal adalah yang paling banyak ditempuh di Indonesia, mengingat lulusannya yang diakui secara Nasional dan Internasional

Pendidikan  formal  adalah  kegiatan  yang  sistematis,  bertingkat/berjenjang, dimulai dari  sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya;   termasuk   kedalamnya   ialah kegiatan   studi   yang   berorientasi akademis  dan  umum,  program   spesialisasi,  dan  latihan  professional,  yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus (Coombs 1973).

Baca Juga : 9 Kecerdasan Majemuk Yang Dimiliki Anak | Orang Tua Wajib Tahu

Adapun beberapa karakteristik dari pendidikan formal adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki kurikulum yang jelas.
  2. Memberlakukan syarat tertentu bagi peserta didik.
  3. Materi pembelajaran yang digunakan bersifat akademis.
  4. Proses pendidikannya cukup lama.
  5. Tenaga pengajar harus memenuhi klasifikasi tertentu.
  6. Penyelenggaraan pendidikan berasal dari pihak pemerintah maupun swasta.
  7. Peserta didik mengikuti ujian formal.
  8. Adanya pemberlakukan administrasi yang seragam.
  9. Kredensials (Ijazah, dan sebagainya) memegang peranan penting terutama bagi penerimaan siswa pada tingkatan pendidikan yang lebih tinggi.                          

2. Pendidikan Non Formal


Pendidikan Non-Formal adalah pendidikan di luar dari jalur pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik tertentu untuk mendapatkan informasi tertentu, pengetahuan dan pelatihan, serta bimbingan sehingga ilmu yang didapatkan mampu bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan negara.


Contoh :

Pendidikan nonformal paling banyak ditempuh pada anak usia dini, misalnya saja Taman Pendidikan Al Quran yang banyak terdapat di Masjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua Gereja.

Selain itu, ada juga berbagai kursus, di antaranya kursus musik, bimbingan belajar, belajar masak, bela diri, memanah, renang, berkuda, panjat tebing, kursus komputer dll

Pendidikan nonFormal lebih dikhususkan untuk pengembangan bakat dan minat anak sehingga jenis pendidikannya sangat tergantung dari pilihan anak tersebut

Pendidikan Nonformal juga dapat diartikan sebagai pendidikan dilingkungan masyarakat, jadi tidak selamanya pendidikan itu harus belajar sesuatu yang terstruktur. Belajar tentang bertetangga yang baik, bersosialisasi, saling menyapa,saling toleransi adalah bentuk-bentuk dari pendidikan Nonformal

Adapun beberapa karakteristik pendidikan non-formal antara lain sebagai berikut:

  1. Bertujuan untuk memperoleh keterampilan yang segera akan dipergunakan. Pendidikan non formal menekankan pada belajar yang fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dalam kehidupan peserta didik.
  2. Berpusat pada peserta didik. Dalam pendidikan non formal dan belajar mandiri, peserta didik adalah pengambilan inisiatif dan mengontrol kegiatan belajarnya.
  3. Waktu penyelenggaraannya relatif singkat, dan pada umumnya tidak berkesinambungan.
  4. Menggunakan kurikulum kafetaria. Kurikulum bersifat fleksibel, dapat dimusyawarahkan secara terbuka, dan banyak ditentukan oleh peserta didik.
  5. Menggunakan metode pembelajaran yang partisipatif, dengan penekanan pada belajar mandiri.
  6. Hubungan pendidik dengan peserta didik bersifat mendatar. Pendidik adalah fasilitator bukan menggurui. Hubungan diantara kedua pihak bersifat informal dan akrab, peserta didik memandang fasilitator sebagai narasumber dan bukan sebagai instruktur.
  7. Mengingat sumber-sumber untuk pendidikan sangat langka, maka diusahakan sumber-sumber lokal digunakan seoptimal mungkin.
  8. Kredensials umumnya kurang memegang peranan penting, terutama bagi penerimaan siswa.

3. Pendidikan Informal


Pendidikan Informal adalah pendidikan di dalam lingkunagn keluarga yang berbentuk kegiatan belajar secara sadar maupun tidak sadar terjadi secara terus menerus

Pendidikan keluarga ini merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak, karena karakter anak mulai dibangun dari keluarga, sopan santun, tata karma dan norma-norma yang sesuai dengan adat istiadat budaya setempat


Bagaimana karakter anak di sekolah dan masyarakat sangat bergantung dari pendidikan yang didapatkan dari lingkungan keluarga (rumah)

Terdapat beberapa alasan pemerintah mengagas pendidikan informal, yakni sebagai berikut:

  1. Pendidikan dimulai dari keluarga.
  2. Informal diundangkan juga karena untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dimulai dari keluarga.
  3. Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal.
  4. Anak harus dididik dari lahir.

Adapun beberapa karakteristik pendidikan informal antara lain sebagai berikut:

  1. Dapat diselenggarakan di mana saja khususnya pada lingkungan keluarga.
  2. Tidak terdapat persyaratan khusus yang harus dilengkapi.
  3. Peserta didik tidak perlu mengikuti ujian tertentu.
  4. Proses pendidikan dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.
  5. Tidak terdapat kurikulum tertentu yang harus dijalankan.
  6. Tidak terdapat jenjang dalam proses pendidikannya.
  7. Proses pendidikan dilakukan secara terus menerus tanpa mengenal ruang dan waktu.
  8. Orang tua merupakan guru bagi anak didik.
  9. Tidak terdapat manajemen yang jelas dalam proses pembelajaran.
  10. Tidak perlu adanya kredensials.
Secara singkat, perbedaan pendidikan formal, non-formal, dan informal dapat disimak dalam tabel berikut:

No
Pendidikan Formal
Pendidikan Non-Formal
Pendidikan Informal
1
Diselenggarakan di dalam gedung sekolah.
Diselenggarakan di luar gedung sekolah, tapi bisa juga dalam gedung sekolah.
Dapat diselenggarakan di mana saja khususnya pada lingkungan keluarga.
2
Waktu penyampaian diprogam lebih panjang atau lebih lama.
Waktu penyampaian diprogam lebih pendek.
Pendidikan tidak diprogamkan secara tertentu.
3
Usia siswa di suatu jenjang relatif homogen, khususnya pada jenjang-jenjang permulaan.
Usia siswa di suatu kursus tidak perlu sama.
Tidak ada ketentuan.
4
Ada waktu belajar tertentu (terprogam).
Ada waktu belajar tertentu (terprogam).
Tidak ada waktu belajar tertentu.
5
Ada ujian formal.
Terkadang ada ujian.
Tidak ada ujian.
6
Diselenggarakan oleh pemerintah dan atau pihak swasta.
Diselenggarakan oleh pemerintah dan atau pihak swasta.
Umumnya tidak diselenggarakan pemerintah.
7
Materi pelajaran/pendidikan lebih banyak yang bersifat akademis, dan umum.
Materi pendidikan pada umumnya lebih banyak yang bersifat praktis dan khusus.
Tidak ada materi tertentu yang harus tersaji secara formal.
8
Kredensials (Ijazah, dan sebagainya) memegang peranan penting terutama bagi penerimaan siswa pada tingkatan pendidikan yang lebih tinggi.
Kredensials umumnya kurang memegang peranan penting, terutama bagi penerimaan siswa.
Tidak perlu adanya kredensials.











































Nah, itulah tadi penjelasan mengenai pengertian, perbedaan dan Karakteristik pendidikan formal, NonFormal dan Informal, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca !

Related search :
Pengertian Pendidikan formal, Informal dan Nonformal
Perbedaan Pendidikan formal, Informal dan Nonformal
Karakteristik Pendidikan formal, Informal dan Nonformal 

Sumber: Nblognlife.com
               Finansialku.com

1 Komentar untuk "Pengertian, Perbedaan, Karakteristik Pendidikan Formal, Non Formal dan In Formal"

  1. These authorized regulations had been relaxed as Korea turned democratised in the 1990s. Strong regulations had been applied not solely on video games, but in addition on general content material of tradition together with literature, music, movies and broadcasting till the Eighties. 파라오바카라 It’s additionally price reading the archives, that are updated quantity of} occasions a yr.That is a question I get requested so much. But the reality is that there are many of|there are numerous} choices available to you, and the bestnewszone is considered one of them. The consensus amongst Forum members was that Jeju needs integrated resorts to remain aggressive in regional gaming, significantly with Japan expected to open the world's most costly IRs within a decade.

    BalasHapus

Beri kami masukan untuk memperbaiki kekurangan !!! Atau Hubungi Admin jika ada yang ingin dipertanyakan 085 343 554 857

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel