Responsive

Tips Cara Menghadapi/Mengajar Siswa Yang Nakal, Suka Bolos Dan Pemalas II Agar Anda Tidak Stress

 


Di lingkungan sekolah kita bisa menemui berbagai macam sifat dari anak anak sekolah. Ada yang baik dan menjadi siswa dan siswi teladan, namun ada juga anak anak sebaliknya dimana mereka nakal, suka membuat masalah, suka bolos, pemalas dan lain sebagainya. Guru mungkin bingung harus bagaimana, bagaimana sebenarnya cara yang tepat untuk menghadapi atau mengajar siswa dan siswi yang nakal, suka bolos dan pemalas tersebut?

Dalam beberapa situasi, mungkin guru akan bereaksi marah atau bahkan mengancam mereka untuk tidak naik kelas. Apakah ini termasuk cara yang tepat dalam mengatasi anak yang nakal disekolah? Beberapa anak mungkin mendengarkan namun pada akhirnya masih melakukan kesalahan yang sama lagi bahkan lebih parahnya mempengaruhi teman lainnya untuk bersikap sama. Bagaimana menurut Anda?

Siswa dan siswi yang bandel dan suka tidak masuk kelas pelajaran dapat menimbulkan dampak persoalan yang lebih rumit apabila tidak diberikan solusi atau mengambil tindakan pencegahan. Bahkan kata seperti “Bolos” sudah sangat populer dikalangan para pelajar mulai dari anak SD, SMP bahkan SMA. Jadi terkadang anak nakal, pemalas dan suka membolos bukanlah suatu hal yang baru lagi.

Meskipun demikian, jika guru menemui anak murid yang nakal, suka bolos dan pemalas, guru harus mengambil tindakan yang tegas dari awal, jangan menunggu waktu yang tepat atau bahkan menunda nunda untuk mendisiplinnya. Sebagai berikut adalah hal hal yang bisa guru lakukan untuk menghadapi atau mengajar siswa yang nakal, suka bolos dan pemalas. Mari simak.

Cara menghadapi/mengajar siswa yg nakal, suka bolos dan pemalas

1. Tetap lembut tapi tegas

Apabila guru mendapati ada siswa yang membolos dan tidak mengikuti kegiatan proses belajar, apa yang sebaiknya guru lakukan? Cara yang tepat dari awal adalah guru harus tegas supaya siswa tidak akan mengulanginya lagi. Namun, ingatlah untuk memberikan teguran dengan tegas tapi masuk akal. Misalnya berikan teguran berupa hukuman yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan disekolah.

Berikan hukuman dan teguran yang sama antara siswa satu dan siswa lainnya. Termasuk jika anak yang awalnya teladan dan menjadi nakal, sebaiknya berikan teguran yang sama dengan anak yang biasanya nakal. Sehingga guru tidak memberikan kesan dibeda bedakan. 

Dengan begitu anak kemungkinan tidak mengulanginya lagi. Namun, apabila anak melakukan kesalahan tersebut lagi, Anda selaku guru harus mencari cara dan mendiskusikannya dengan orang tua siswa disekolah supaya siswa tersebut tidak membolos lagi. 

2. Melakukan pendekatan pada siswa yang nakal

Hal yang perlu dilakukan oleh guru selanjutnya adalah melakukan pendekatan terhadap siswa yang nakal dan suka membolos tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui motif sebenarnya atau pemicu yang membuat ia bolos sekolah. Umumnya sikap memberontak siswa bukanlah sifat aslinya namun karena ada masalah ia menjadi siswa yang nakal.

Pendekatan ini juga akan membantu guru untuk mengenal karakteristik siswa tersebut dengan baik. Misalnya seorang guru juga bisa menggunakan metode pendekatan remedial yang bisa membantu dalam memperbaiki masalah atau kekurangan yang mungkin sedang dihadapi oleh si siswa supaya kedepannya siswa tersebut dapat mengatasi suatu masalah melalui bimbingan guru. 

3. Bertanya kepada Siswa

Apabila sudah melakukan pendekatan dengan siswa yang bermasalah, guru bisa mulai untuk bertanya kepada siswa. Misalnya apa alasan dia bolos sekolah, atau mulai dengan menanyakan kesehariannya, siapa teman temannya dengan siapa saja dia bergaul dan bagaimana sikap teman temannya kepada dia. 

Yang paling penting Anda juga bisa menanyakan soal kondisi atau keadaan dalam lingkungan terdekatnya seperti keluarga. Sebab umumnya hal hal tersebutlah yang bisa menjadi pemicu atau faktor penyebabnya membolos dan nakal disekolah. Namun, sebelum itu pastikan kalau Anda sudah cukup merasa dekat dengan siswa tersebut, supaya dia merasa nyaman untuk menceritakan masalahnya.


4. Mengenali teman atau siswa lainnya

Bagi seorang guru tidaklah cukup bila hanya mengenali beberapa murid saja, meskipun sebagaimana yang kita tahu tidak semua akrab dan mengenal teman teman sekelasnya. Namun, dari murid murid lainnya yang dekat dengan siswa yang nakal tersebut, guru bisa mendapatkan informasi tentangnya. Mungkin terkait beberapa aktivitasnya saat di dalam lingkugan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah dapat ditanyakan kepada teman temannya tersebut.

5. Saling Percaya

Kepercayaan sangat mahal harganya. Untuk membangun kepercayaan tersebut bahkan dibutuhkan waktu yang cukup lama. Meskipun demikian, kepercayaan ini sangat penting khususnya untuk hubungan antara guru dan murid. Sebagai guru, Anda harus berupaya untuk membangun rasa saling percaya. Sifat ini bahkan bisa membantu anak yang nakal untuk bisa menyelesaikan masalahnya. 

Misalnya jika rasa percaya telah bertumbuh antara siswa kepada gurunya, maka ia akan lebih leluasa dan tidak merasa canggung lagi atau takut menceritakan tentang alasan mengapa ia menjadi nakal, malas dan suka bolos di sekolah.

6. Menjadi pendengar yang baik

Seorang guru bisa menjadi pendengar yang baik untuk para muridnya. Khususnya untuk siswa dan siswi yang bermasalah. Karena sebenarnya mereka pasti ingin didengarkan dan direspek. Jadi guru perlu ingat bahwa sebelum menjadi pembicara yang baik sebaiknya awali dengan menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu. 

Dengan demikian, guru juga akan lebih mudah untuk memahami apa yang sebenarnya sedang disampaikan oleh peserta didiknya tersebut dan bisa memikirkan dengan baik apa solusi yang bisa guru berikan untuk membantunya.

7. Menghubungi Orang tua atau Wali

Setelah melakukan pendekatan dengan siswa, guru juga harus menjalin hubungan yang baik dengan orang tua. Misalnya dengan menghubungi orang tua atau wali melalui surat maupun sarana komunikasi lainnya. Berikan penjelasan yang baik dan masuk akal bagaimana pendidikan dirumah dijalankan sebab pendidikan dirumah sangatlah memiliki pengaruh yang sangat besar.

8. Kerjasama dengan Stackholder

Pihak sekolah maupun guru harus melakukan kerjasama dengan orang tua atau wali siswa dan semua pihak yang berada di lingkungan sekitar. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi kalau terlihat ada siswa atau siswi yang membolos sekolah atau melakukan kegiatan nakal lainnya. Masyarakat sekitar bisa bekerja sama untuk menegur apabila ada siswa atau siswi terlihat menggunakan seragam seperti disekitar kantin atau disekeliling sekolah pada saat jam belajar. 

Demikianlah informasi update yang membahas cara menghadapi atau mengajar siswa yang nakal, suka bolos, pemalas dan lain lain. Umumnya permasalahan ini menjadi masalah yang mau tidak mau harus dihadapi oleh guru wali kelas atau guru BK yang harus peka terhadap situasi dan keadaan para siswa yang kerap bermasalah dan perlu diambil tindakan untuk mengatasinya.

Anak anak secara umum memiliki emosi yang labil atau tidak stabil. Oleh sebab itu, guru disekolah dan orang tua dirumah tidak hanya bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan belajar mereka saja, tetapi juga dari segi mental untuk mengarahkan anak dapat membedakan mana yang baik dan tidak. Semoga bermanfaat.


Belum ada Komentar untuk "Tips Cara Menghadapi/Mengajar Siswa Yang Nakal, Suka Bolos Dan Pemalas II Agar Anda Tidak Stress"

Posting Komentar

Beri kami masukan untuk memperbaiki kekurangan !!! Atau Hubungi Admin jika ada yang ingin dipertanyakan 085 343 554 857

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel